Peraih Emas Taekwondo Korea Open
Korea
Open, adalah salah satu kompetisi terbaik cabang taekwondo dunia sekaligus
menjadi barometer atlet menuju ke Asian Games aau Olimpiade.
Adelina
Qistin Nabila atau akrab disapa Elin berhasil mempersembahkan emas untuk
kontingen Indonesia di kelas fin yunior. Sebelumnya, Elin sudah merajai di
kejuaraan baik daerah maupun nasional. Dua kali emas Gubernur Cup, dua kali
emas Kejurnas dan dua kali kejuaraan level internasional menjadikan siswi SMAN
11 Semarang kelas tiga ini dikirim ke Meksiko untuk mengikui Youth Olympic
2010.
Wow,
dengan prestasi seabreg ternyata belum membuat Elin puas. Ke depan, ia bertekad
untuk mengais emas demi emas dari seluruh dunia. “Saat ini saya mau fokus untuk
Jateng (PON) dulu sembari meningkatkan prestasi untuk modal ke luar negeri,”
kata Adelina yang kini ditempa pelatih Korea Kim Yong Hun.
Banyak
emas, tentu banyak bonus mengalir. Tapi cewek manis kelahiran 17 Agusus 1993
ini belum mau ‘mikirin’ soal uang. “Prestasi dulu, baru memikirkan materi,”
imbuhnya.
Ternyata,
pertalian antara dirinya dan Taekwondo juga melibatkan sang Ibu, Anis Mada
Susani, atlet taekwondo era 90-an. Anis kala itu merelakan untuk absen di PON
1993 saat mengandung Elin. Bukan kekecewaan, tetapi bakat ‘emas’ ia turunkan ke
anak pertama dari iga bersaudara itu.
“Saya
kenal taekwondo juga dari ibu saya. Makanya sejak melihat mama latihan saya
langsung suka,” tutup cewek yang memiliki senyum manis ini.
Bio
ELIN
Nama
Adelina Qistin Nabila
Lahir
17 Agustus 1993
Orang
tua Muslih-Anis Mada Susanti
Sekolah
SMAN 11 Semarang
Hobi
Jalan-jalan
Alamat
Karangrejo Tengah, Semarang
Kelas
Fin
Prestasi
Terbaik
Gubernur
Cup I 2006 (emas)
Gubernur
Cup II 2008
Porprov
2009 (1 emas)
Kejurnas
2009 (1 emas)
Kejurnas
2010 (1 emas)
Atmajaya
Internastional Championship 2010 (emas)
Korea
Open 2010 (1 emas)
Korea
International Yeong Cheon 2010 (1 perunggu)
Youth
Olympic Mexico 2010 (semifinal)
Zlatan Ibrahimovic
Jago Taekwondo
Tak ada lagi yang harus diragukan dari seorang Zlatan
Ibrahimovic. Teknik dan olah bola di atas rata-rata membuatnya terus merengkuh
gelar liga mulai dari kedatangannya di Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan,
Barcelona, dan AC Milan ketika masih berstatus pemain pinjaman.
Sihir
Ibrakadabra, begitu julukan Ibra lewat aksinya di lapangan, menjadi magis bagi
klub-klub Eropa. Tak heran jika magis Ibra lewat tendangan-tendangannya
menyihir Paris Saint Germain yang sukses menarik Ibra pada bursa transfer musim
panas ini.
"Dia
pemain besar, kedatangan pemain sekaliber dia adalah sesuatu yang hebat. Dia
pemain yang dapat mengubah segalanya," begitulah komentar Direktur Olah
Raga PSG, Leonardo, mengomentari kepindahan Ibra seperti dilansir BBC, beberapa
hari lalu.
Meski
usia sudah memasuki kepala tiga, Ibra masih sejajar dengan penyerang kelas
dunia lain yang memperkuat klub-klub Eropa. Ya, aksi-aksi gol Ibra lewat
tendangannya selalu mengundang decak kagum. Dia dapat mencetak gol lewat
berbagai cara dari kakinya, tendangan voli, salto, bahkan hanya dengan
tumitnya.
Bjorn
Ranelid, salah satu jurnalis harian DN, Swedia, ikut mengomentari kehebatan
Ibra. "Dia bisa melakukan gerakan yang tak bisa dilakukan di dunia, dia
bisa melakukan improvisasi seperti tarian jazz di lapangan,” ujar Ranelid.
Di
balik tendangan itu, Ibra memang jago menendang karena dia seorang taekwondoin.
Ini bukan main-main karena saat usia 17 tahun, Ibra sudah menyandang ban hitam.
Pesepak
bola jangkung itu belajar ilmu bela diri taekwondo di Malmo bersama dengan
teman-teman seusianya. Saat remaja dia belajar bersama di Enighet, sebuah klub
taekwondo di Malmo. Ketekunan Ibra sudah terlihat sejak kecil. Hal itu
diungkapkan oleh Leif Almo, presiden dari Unity Sport Center di Malmo yang
pernah jadi tempat latihan taekwondo Ibra.
"Dia
sudah belajar dengan tekun latihan taekwondo dan di saat yang lain dia juga
belajar sepak bola. Jadi sudah terlihat jelas bakatnya sejak kecil. Dia hebat
di taekwondo dan juga sepak bola," ujar Leif Almo.
Tak
heran, dengan ukuran badannya yang besar (tinggi 195 cm), Ibra memiliki
pergerakan kaki cepat, kuda-kuda yang kokoh, dan sentuhan bola bertenaga. Kuat
seperti banteng dan piawai menahan bola serta mempertahankan diri dari para
pemain belakang.
Berlatih
taekwondo memberi Ibra fleksibilitas dan keseimbangan saat dia melepaskan
tembakan dengan kekuatan besar. Tak heran, kemampuan Ibra di cabang bela diri
membuatnya terpilih sebagai ikon pada kejuaraan dunia taekwondo di Florence,
beberapa waktu lalu.
Tak
hanya jago taekwondo, keistimewaan Ibra yakni menguasai beberapa bahasa. Karier
sepak bola yang membawanya main di beberapa negara menuntutnya untuk belajar
bahasa asing. Selain bahasa Inggris, Swedia, dan Bosnia, Ibrahimovic juga pandai
menggunakan bahasa Italia.
Sosok
Ibra tak hanya kuat sebagai pribadi pemain bola, tapi juga dalam kepribadian.
Walau dengan kualitasnya dia tak pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik
dunia, Ibra yang berdarah Bosnia dan Kroasia berani melontarkan pernyataan
narsis.
"Saya
adalah pemain terbaik di dunia. Saya benar-benar merasa demikian. Anda habis
jika tak percaya terhadap diri sendiri. Fakta bahwa saya tak pernah memenangi
Pemain Terbaik Dunia FIFA atau Ballon d'Or tak berarti saya tak bisa menjadi
pemain terbaik," seloroh ayah dari Maximilian (enam tahun) dan Vincent
(empat tahun).
Pemain Termahal
Walau
tak pernah menetap lama di klub yang dibelanya, Ibra yang kini resmi berseragam
PSG selalu bisa menembus tim-tim elite. Bayangkan saja, Ibra bermain untuk
klub-klub papan atas seperti Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, dan AC
Milan, hingga terakhir klub elite Prancis, PSG.
“Kebiasaan”
Ibra pindah dari satu klub ke klub lain inilah yang membuatnya dapat disebut
sebagai pemain termahal dunia. Sejak dibeli Ajax dari klub kecilnya, Malmo FF,
pada 2001, saat ini nilai transfer Ibra mencapai 140,2 juta pounds atau
mencapai 2 triliun rupiah lebih. Jumlah ini terbilang fantastis dan melebihi
rekor transfer milik Cristiano Ronaldo yang hanya berada di angka 98 juta
pounds atau 1,4 triliun sepanjang kariernya.
Jika
melihat jumlah itu, bukan sesumbar jika Ibra mengatakan dia salah satu pemain
terbaik dunia. Bayangkan saja, seorang Lionel Messi atau pemain termahal
sekalipun seperti Ronaldo berhasil dilampaui kemampuannya dari sisi materi.
"Mereka
(PSG) membuat sesuatu menjadi mungkin dan sekarang saya bahagia. Ini langkah
besar dalam karierku, sebuah mimpi jadi nyata. Terlihat saya akan mengakhiri
karier di sini, tapi itu yang saya katakan juga saat di Milan. Kau tak pernah
tahu apa yang akan terjadi," ungkap Ibra, yang mengisyaratkan masih ingin
berpetualang ke klub lainnya di Benua Biru. O beny mudesta putra/S-2
Biodata Ibrahimovic
Nama Lengkap: Zlatan Ibrahimovic
Tempat, tanggal lahir: Malmö
(Swedia), 3 Oktober 1981
Tinggi: 195 cm
Posisi: Striker
Karier
Tahun Klub
1999–2001 Malmö FF
2001–2004 Ajax
2004–2006 Juventus
2006–2009 Internazionale
2009– 10 Barcelona
2010–2012 Milan
2012–Paris Saint Germain
Tim nasional
2001–sekarang Swedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar